Salam Akhukum Fillah....

Ahlan Wasahlan.....

Sabtu, 11 Februari 2012

Kehidupanku…

Setiap orang pasti akan mengalami kehidupan, sedih, susah senang ataupun bahagia itulah kehidupan yang harus setiap orang hadapinya. Seperti apakah hidup yang baik itu?
Dikala waktu saya SD, saya pernah mendapat Peringkat 3 yang tak pernah disangka-sangka olehku karena memang hobiku waktu SD selalu main dan main hanya saja saya bisa belajar ketika menghadapi Ujian caturwulan itupun disuruh oleh orang tuaku.
Menginjak kelas 1 Tsanawiyyah saya mulai berpisah dari orang tua, selain statusku sebagai murid di sekolah, saya pun sebagai santri di pondok sekolah tersebut. Begitu asingnya nama pesantren bagiku sehingga ada rasa kecemasan dalam hati dalam mengemban statusku sebagai santri. Tetapi kecemasan-kecemasan tersebut lama kalamaan terhapuskan oleh kakak-kakak asrama dan pembimbing asrama/ ustadz yang selalu membimbingku dari hal yang terkecil sampai hal-hal yang besar. Semua suka duka selalu saya kenang begitu indahnya dan dapat menjadi proses pendawasaan buat saya, dari hal keseharian saya di pondok, ataupun kejadian-kejadian yang lucu, bahagia bahkan menyedihkan masih selalu saya kenang …
Hal yang paling indah ketika saya dengan teman saya berniat mengazzamkan diri untuk kuliah ke Mesir, dari sana saya dan teman selalu mentargetkan untuk menghafalkan al-Quran, dari mulai bagaimana metode menghafalnya, sampai minjam bukun ke salah satu ustadz di pesantren yang kebetulan ustadz tersebut kuliahnya di Libya. Disela-sela kesibukan untuk mencapai cita-cita tersebut sayapun di amanahi sebagai bidang Pendidikan dan Dakwah di salah satu Organisasi Santri yaitu ISFI (Ikatan Santri Firdaus).
Hal yang paling membanggakan lagi ketika Haflah Imtihan saya mendapat Juara 1 yang kebetulan saya lulus Tsanawiyyah, begitu merasa aneh yang biasanya saya mendapat 5 besar menjadi Juara 1 dan memang itu membutuhkan perjuangan yang sangat besar karena yang saya rasakan mata palajarannya sangat banyak yaitu sebanyak ± 30 mata pelajaran, dan Alhamdulillah ternyata pernah merasakan Juara 1 di Tingkat Tsanawiyyah… kebahagiaan yang sungguh luar biasa…
Ketika menginjak Aliyyah masih di sekolah yang sama, kebetulan pesantren sekolah saya di mulai dari RA/TK, Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah, dan Aliyyah. Saya berniat untuk menyibukan diri dengan sesuatu yang bermanfaat dari mulai saya ikutan kursus bahasa arab, bahasa inggris, dan aktif di salah satu organisasi d Thulabi Club disana kita dilibatkan dalam kegiatan mentoring, begitu indahnya hidup yang saya rasa…
Kebahagiaan lainnya ketika saya di Aliyyah Alhamdulillah saya selalu peringkat 1 sampai kelas XII dan Hal yang paling membahagiakan lagi ketika saya mendapat Beasiswa Depag untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, setelah ada informasi bahwa kata ustadz harus kembali ke pesantren untuk persiapan pendaftaran, saya dan teman disibukkan untuk mengurus semua administrasi yang harus disiapkan dari mulai menentukkan Universitas dan Jurusannya, pada waktu itu saya memilih UIN Kalijaga jurusan Tafsir Hadits. Beberapa hari kemudian informasi tahap kedua di umumkan dari sana saya ada perasaan sedih dan ada juga perasaan senang karena yang lulus ke tahap tiga hanya saya sendiri. Dengan waktu yang sangat mendesak saya disibukkan untuk belajar lagi semua pelajaran untuk persiapan test yang diadakan di SMA cijerah yang pesertanya ± 5000 orang se-indonesia. Ada perasaan pesimis juga ketika itu, melihat dari berbagai keadaan. Dan akhirnya memang saya dinyatakan tidak lulus, ada perasaan sedih juga ketika itu mungkin memang dari persiapan atau dari usaha saya tidak maksimal. Tetapi walaupun demikian semua kejadian yang menimpa saya semuanya sangat bermanfaat dan dapat dijadikan pelajaran untuk saya.
Itulah kehidupan yang saya alami, kehidupan dapat berarti jika kita semua melakukannya dengan baik yang sesuai dengan ketentuan-Nya, sedih, senang itu hanya perjalanan kehidupan menuju kehidupan yang lebih Baik lagi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar