Salam Akhukum Fillah....

Ahlan Wasahlan.....

Senin, 04 Oktober 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Quran Hadits
Kelas / Semester : IX / 1
Alokasi Waktu : 1 X 10
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami ajaran hadits tentang kebersihan
B. Kompetensi Dasar :
1. Membaca hadits tentang kebersihan
2. Menyebut arti hadits tentang kebersihan
3. Menampilkan perilaku bersih seperti dalam hadits
C. Indikator :
1. Mampu Membaca hadits tentang kebersihan
2. Mampu Menyebutkan arti hadits tentang kebersihan
3. Mampu Menampilkan perilaku bersih seperti dalam hadits
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat membaca Hadits tentang kebersihan.
2. Siswa dapat menyebutkan arti Hadits tentang kebersihan.
3. Siswa dapat menampilkan perilaku bersih seperti dalam Hadits.
E. Materi Pokok :
Kebersihan merupakan salah satu ajaranIslam yang harus diperhatikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :”Kebersihan sebagian dari iman.” Oleh karena itu, seseorang yang menjaga kebersihan menunjukkan bahwa dirinya memiliki kualitas iman yang lebih baik. Sebaliknya, bagi orang yang tidak menjaga kebersihan menunjukkan kualitas iman yang rendah. Berikut Hadits- Hadits yang mengenai dengan Kebersihan.



Hadits tentang kebersihan
A. Hadits tentang kebersihan
الإسلام نظيف فتنظفوا فإنه لا يدخل الجنة إلا نظيف (رواه البيهقى)
Hadits pertama :
Artinya : “ Agama Islam itu adalah (agama) yang bersih / suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk syurga, kecuali orang-orang yang suci.” ( HR Baihaqi)
Hadits kedua :


Artinya : “ Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari Rasulullah saw. Beliau bersabda: “ Sesungguhnya Allah Swt. Itu suci yang menyukai hal-hal yang yang suci, Dia Mahabersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” ( HR Tirmidzi)
Hadits ketiga :
عن أبى هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال بينما رجل يمشي بطريق وجد غصن شوك فأخذه فشكر الله له فغفر له (رواه البخارى)

Artinya :” Sesungguhnya Rasulullah Saw. Bersabda: Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menentukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggu). Lalu Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.” (HR Bukhari)
B. Penjelasan hadits tentang kebersihan
Hadits pertama menegaskan kepada umat islam untuk senantiasa berusaha menjaga kebersihan. Orang yang selalu bersih dan suci pertanda bahwa ia telah melaksanakan sebagian dari perintah agama dan merupakan salah satu perwujudan iman.
Hadits kedua Rasulullah Saw. Mengajarkan kepada umat manusia untuk menjaga kebersihan kerana Allah Swt.
1. Kebersihan, kesucian, dan keindahan merupakan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. Jika kita melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT, tentu mendapatkan nilai di hadapan-Nya, yakni berpahala. Dengan kata lain, Kotor, jorok, sampah berserakan, lingkungan yang semrawut dan tidak indah itu tidak disukai oleh Allah SWT. Sebagai hamba yang taat, tentu kita terdorong untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh Allah SWT.
2. Untuk mewujudkan kebersihan dan keindahan tersebut dapat dimulai dari diri kita sendiri, di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan sekolah. Bentuknya juga sangat bermacam-macam, mulai dari membersihkan diri setiap hari, membersihkan kelas, menata ruang kelas sehingga tampak indah dan nyaman. Bila kita dapat mewujudkan kebersihan dan keindahan, maka kehidupan kita pasti terasa lebih nyaman.
Hadits ketiga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kebersihan dalam Islam adalah meliputi kebersihan jasmani dan rohani.
Menjaga kebersihan tidak hanya dari segi lahiriah atau jasmaniah saja melainkan juga batin atau hati kita. Kebersihan merupakan suatu yang amat fitri bagi makhluk hidup, utamanya makhluk bernyawa. Dalam ajaran Islam kebersihan saja belum cukup, tetapi harus disertai kesucian, Dalam kebrsihan yang ada kalanya menggunakan istilah thaharah atau tazkiyah semuanya berkaitan dengan kebersihan dan kecusian, baik hissiyah maupun ma’nawwiyah, bahkan digunakan lafal fitrah.
Konsep kebersihan yang amat jami (konprehensif) dalam Islam, belum dimaknasi secara kontekstual dalam rangkan membangun kebersihan dalam raga dan jiwanya. Maka dalam upaya membangun keseimbangan ini agaknya konseptualisasi kebersihan dan kesucian harus digalakkan.
Adalah naïf jika hanya sebelah antara kebersihan dan kesucian. Ini barangkali yang mengakibatkan mengapa orang Islam sering bersuci tetapi tidak bersih atau yang lain non-Muslim mereka tak suci tetapi bersih. Yang jelas Rasul adalah “Tokoh Kebersihan, Kesucian, dan Pelestarian Lingkungan”
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab, Brain storming
G. Strategi Pembelajaran
Pendahuluan
1. Mengingatkan kembali mengenai Hadits tentang kebersihan.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Guru menyajikan masalah kontekstualyang berhubungan dengan materi.
2. Guru membimbing siswa untuk memahami Hadits tentang Kebersihan, dari mulai membaca Hadits sampai memaknai kandungan Hadits tersebut.
3. Siswa diminta untuk Hafal Hadits tentang Kebersihan dan memaknai Hadits tersebut.
Penutup
1. Siswa dimintai untuk menghafal Hadits tersebut.
H. Sumber Belajar
Buku paket Quran Hadits kelas IX, Alat Peraga.
I. Penilaian
Tes Lisan






Bandung,…….. 2010
Mengetahui
Dosen Pembimbing Praktikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar